Wednesday, September 3, 2025
HomeTips & TrickIngin Ban Mobil Lebih Awet? Hindari 5 Kebiasaan Ini

Ingin Ban Mobil Lebih Awet? Hindari 5 Kebiasaan Ini

Sebagai komponen utama dalam mobil, ban memegang peran inti menentukan pengereman, kestabilan, hingga kendali pada kendaraan. Karena itu ban harus diperhatikan untuk menghindari risiko kecelakaan di jalan meningkat akibat ban yang pecah, aus, dan tekanan anginnya yang tidak sesuai. Agar ban mobil lebih awet, 5 kebiasaan ini sebaiknya dihindari. 

Seringkali, pengendara baru menyadari kerusakan pada ban ketika kondisinya sudah parah, seperti kempes atau sobek. Sayangnya kerusakan ini terkadang muncul karena kebiasaan yang dianggap merawat ban padahal berdampak sebaliknya. Lima kebiasaan ini disimpulkan oleh perusahaan ban asal Korea Selatan Hankook Tire. 

  1. Mencuci Ban dengan Air Tekanan Terlalu Tinggi

Teknik mencuci mobil dengan air bertekanan tinggi (steam) sebetulnya dapat membantu membersihkan komponen mobil yang sulit terjangkau. Namun, apabila terlalu sering melakukan ini, ditambah mengarahkan nosel semprotan air yang terlalu dekat dengan ban dapat mengikis lapisan pelindung ban. Cukup gunakan tekanan sedang (80–100 bar) dengan jarak aman 40–50 cm.

  1. Menggunakan Semir Ban Berlebihan

Produk semir ban umumnya menggunakan silicone based yang dapat menjaga kilap ban lebih lama. Meski begitu, menggunakan semir ban terlalu sering dapat membuat silicone menumpuk di ban mobil dan menyerap kandungan kompon ban sehingga menyebabkan retakan halus pada permukaan ban 3 . Ban juga jadi licin dan mudah slip saat hujan. Sebaiknya gunakan semir ban maksimal dua minggu sekali dan hindari melapisi semiran berlebih pada bagian tapak ban.

  1. Terlalu Sering Menambal Ban Tubeless

Ban tubeless memiliki lapisan fluid sealant yang berfungsi mempertahankan kerapatan ban, sehingga, ban ini tidak akan langsung kempis jika tertusuk benda tajam. Meski terkesan lebih tahan banting daripada ban dalam, sebaiknya pengendara tidak menambal ban tubeless lebih dari empat kali karena dapat membuat permukaan ban menjadi tidak rata, dan mengurangi daya cengkram ban 5 yang nantinya berisiko terhadap kecelakaan. Segera ganti ban tubeless saat muncul benjolan atau retakan halus pada permukaan ban.

  1. Mengisi Tekanan Angin Terlalu Tinggi

Setiap pabrikan mobil biasanya memberikan rekomendasi tekanan ban yang ideal, sesuai jenis dan berat mobil, misalnya SUV 35-40 psi, sedan 30-33 psi, dan city car 30-36 psi 6 . Mengisi tekanan angin ban sesuai rekomendasi membuat laju kendaraan lebih ringan dan menghemat bahan bakar. Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan justru membuat keausan ban tidak merata lantaran bagian tengah ban mendapatkan gesekan berlebih dibanding area samping 7.

  1. Mencuci Ban dengan Deterjen

Deterjen dengan kandungan alkali tinggi berisiko mengikis lapisan pelindung karet ban, sehingga dapat membuat elastisitas ban berkurang dan mudah retak. 8 Ditambah lagi dengan perubahan suhu dan kelembaban tinggi saat musim hujan membuat ban lebih cepat aus dan tentu berbahaya saat digunakan di jalan yang basah. Sebaiknya, pengendara mencari pengganti deterjen untuk membersihkan ban, gunakan sabun khusus mobil dengan kandungan pH balance untuk menjaga kelenturan karet ban 9 .

“Selain dari sisi jarak, performa dan usia ban juga ditentukan oleh kebiasaan pemakaian kita sehari- hari. Kebiasaan buruk dalam memakai ban tidak hanya memperpendek umur ban, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.” ujar Apriyanto Yuwono, National Sales Manager (PCR) Passenger Car Radial Hankook Tire Sales Indonesia. 

Selain perawatan ban yang benar, memilih ban sesuai dengan kebutuhan, seperti cuaca, kontur jalan, dan jarak tempuh menjaga masa pakai ban serta meminimalisir risiko kecelakaan saat berkendara di medan sulit seperti jalan yang berkelok atau licin karena hujan. “Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, pilih ban dengan dukungan teknologi drainase dan daya cengkram optimal yang akan bermanfaat saat musim hujan seperti saat ini.” jelas Apriyanto.

Hankook sendiri memiliki dua tipe ban yang direkomendasikan untuk penggunaan di jalan basah  yaitu Ventus V2 Concept² dan Kinergy ECO2. Ventus V2 Concept² dengan 4 alur drainase lebar memberikan kendali yang lebih baik di kondisi hujan. Efek 3D tepi blok memberikan performa kendali dan presisi pengereman yang lebih baik. 

Sedangkan Kinergy ECO2 dengan 3 alur lurus dan lebar mampu memaksimalkan pembuangan air pada ban, memberikan traksi optimal di jalan basah dan menjaga temperatur ban di jalanan kering. Dukungan teknologi aqua turbine dan chamfer meningkatkan pengereman saat di jalan basah tanpa mengurangi pengendalian kendaraan.

Untuk perawatan optimal, Hankook juga menyediakan layanan after-sales melalui gerai resmi Hankook Master. Layanan ini membantu pelanggan mulai dari pemilihan ban yang sesuai kebutuhan hingga perawatan optimal untuk memperpanjang usia pakai ban dan menjaga keamanan berkendara.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular